TUGAS 11
A. MANUSIA DAN
HARAPAN
Manusia merupakan salah satu
dari ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali akal
pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara
biologis maupun rohani.
Secara
biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan secara rohani manusia
dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutnya. Kehidupan
manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada
manusia sangatlah luas.
Hubungan
tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam,
manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia dengan Sang
Pencipta.
∞
DEFINISI HARAPAN
Harapan atau asa
adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan
didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada
umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan
terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.
Namun
ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya
banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa
pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif"
yang merupakan salah satu cara terapi/
proses sistematis dalam psikologi
untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat
lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak
memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut
menjadi nyata sangatlah kecil.
∞
PERSAMAAN HARAPAN DAN CITA - CITA
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan tersebut.
Cita-cita merupakan impian yang dimiliki seseorang sejak kecil atau sekarang dan dibatasi oleh batas waktu. Seorang yang memiliki cita-cita jika impiannya tersebut ingin tercapai, seseorang tersebut haru mempunyai usaha untuk menggapai cita-citanya tersebut agar impiannya dapat terealisasikan. Dan didalam menggapai sebuah cita-cita janganlah terlalu ambisius karena itu akan berdampak yang buruk bagi diri sendiri.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang ingin dicapai dengan usaha yang keras, inovasi, pantang menyerah dan mandiri, walaupun orang tersebut telah jatuh dalam menggapai cita-citanya tetapi jika orang tersebut memiliki tekat atau pantang menyerah maka orang tersebut akan terus berusaha dalam menggapai cita-cita atau impiannya tersebut.
Berhubungan dari hal diatas persamaan harapan dan cita-cita yaitu keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud dengan melakukan cara usaha yang keras dan sebagainya.
∞ HARAPAN SAYA
w
Menjadi kebahagiaan orang tua dan banyak orang
w
Selesai kuliah dengan IPK yang terbaik untuk diri sendiri
w
Tetap tawakal dan selalu ikhlas hadapi segala hal
w
Terus bersyukur dengan apa yang di dapat
w
Sukses dengan do’a orang tua
∞
PENYEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
Setiap manusia yang jiwanya hidup pasti mempunyai
harapan. Mengapa saya katakan “yang jiwanya hidup” saja yang memiliki
harapan??? Yah… karena akhir-akhir ini saya serig kali menemukan manusia yang
jiwanya mati. Lhoo? Coba lihat diberita-berita, entah di surat kabar, televisi
maupun internet, hampir tiap hari kita melihat dari sekian berita ada berita
tentang orang yang mencoba bunuh diri. Orang-orang yang demikian lah yang saya
sebut jiwanya telah mati, meski raganya masih segar bugar. Mereka tak punya
lagi harapan.
Nah, dalam kesempatan ini
saya mencoba untuk membahas penyebab setiap dari kita mempunyai harapan:
1. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma
dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, bergembira, sedih , dsb.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau
kebutuhan manusia itu ialah :
A. Kelangsungan hidup
(survival)
Setiap dari kita selalu ingin Isurvive dalam setiap keadaan. Meski sebagian orang lebih memilih
untuk mengakhiri hidupnya meski sebenarnya kontrak hidupnya belum habis. Tapi, saya yakin itu hanya
sebagian kecil saja.
B. Keamanan (safety)
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan
yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun
secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa
perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.
C. Hak dan kewajiban
mencintai dan dicintai (be loving and love)
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan
pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi,
sebagai manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak. Termasuk dalam masalah
“cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk dicintai orang tua kita, yaaa
kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu kewajiban kita.
D. Diakui lingkungan
(status)
Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan
status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa
diri kita.
E. Perwujudan
cita-cita (self actualization)
Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau
kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
SUMBER
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar