TUGAS 2
B.
MANUSIA dan KEBUDAYAAN
∞ PENGERTIAN KEBUDAYAAN MENURUT PARA TOKOH
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal
dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Pengertian Kebudayaan Menurut Tokoh Luar Negeri
1.
Nostrand (1989: 51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan
kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota
komunitas tersebut.
2.
Richard brisling (1990: 11)
Kebudayaan sebagai mengacu pada cita-cita
bersama secara luas, nilai, pembentukan dan penggunaan kategori, asumsi tentang
kehidupan, dan kegiatan goal-directed yang menjadi sadar tidak sadar diterima
sebagai "benar" dan "benar" oleh orang-orang yang
mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota masyarakat.
3.
Croydon (1973: 4)
Budaya adalah suatu sistem pola terpadu,
yang sebagian besar berada di bawah ambang batas kesadaran, namun semua yang
mengatur perilaku manusia sepasti senar dimanipulasi dari kontrol boneka
gerakannya.
4.
Larson dan Smalley (1972: 39)
Kebudayaan sebagai "blue print"
yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam
kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka
terhadap masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita
adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat
bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
5.
Ralph Linton (1945: 30)
Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan
Dari Masyarakat Yang manapun dan regular tidak Hanya mengenai sebagian Dari
cara Hidup Name of ITU yaitu Masyarakat Yang dianggap lebih diinginkan Dibuat
Tinggi atau lebih.
6.
Raymond Williams (1961: 16)
Budaya adalah seluruh kehidupan, materi,
intelektual, dan spiritual.
7. Al. Krueber (1958:
582-583)
Kebudayaan sebagai suatu sistem Dari
ide-ide dan Konsep-Konsep Kebudayaan Dari wujud sebagai rangkaian tindakan
berpola suatu aktivitas.
8. Sir Edwards B Tylor
(1871: 1)
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari
ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya.
Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan,
kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai
anggota Masyarakat.
9. C. Klluckhohn (1949: 35)
Kebudayaan sebagai total dari cara hidup suatu bangsa, warisan
sosial yang diperoleh individu dari grupnya.
10. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi
social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan
warisan social.
11. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan
pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu
maupun kelompok.
12. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang
dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima
ole semua masyarakat.
13. Francis Merill
Kebudayaan merupakan Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh
interaksi social,semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang
sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
14. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan
transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya
simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan
keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat.
15. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan
atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah
memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
16. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari
masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic,
kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri
melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal
atau informal.
17. Edward Spranger
Kebudayaan sebagai segala bentuk atau ekspresi dari kehidupan
batin masyarakat. Sedangkan peradaban ialah perwujudan kemajuan teknologi dan
pola material kehidupannya.
18. Herskovits
Kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.
Pengertian Kebudayaan Menurut Tokoh Dalam Negeri
1. Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari
manusia dengan belajar.
2.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat
adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan
alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
3. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa
benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
4. Effat al-Syarqawi
kebudayaan sebagai khazanah sejarah suatu bangsa/masyarakat
yang tercermin dalam pengakuan/kesaksiannya dan nilai-nilainya, yaitu kesaksian
dan nilai-nilai yang menggariskan bagi kehidupan suatu tujuan ideal dan makna
rohaniah yang dalam, bebas dari kontradiksi ruang dan waktu.
5. Parsudi Suparlan
Kebudayaan didefinisikan sebagai
keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk
memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi
landasan bagi tingkah-lakunya.
6. Sutan Takdir Alisyahbana
Kebudayaan merupakan manifestasi dari cara berfikir.
7. Dr.Moh.Hatta
Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa
8. Mangunsarkoro
Kebudayaan adalah segala yang merupakan hasil kerja jiwa
manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
9. Drs.Sidi Gazalba
Kebudayaan adalah cara berfikir dan merasa yang menyatakan
diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk
kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu waktu.
10. Djojodigono(1958)
Kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang
berupa cipta, karsa dan rasa.
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kebudayaan
itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia;
2. Kebudayaan
itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses
belajar; dan
3. kebudayaan
itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat
SUMBER REFERENSI
∞ 7 UNSUR KEBUDAYAAN
Ketika kita melakukan kunjungan ke luar daerah, ke luar
kota, bahkan sampai ke luar negeri, kita akan selalu menemukan tujuh aspek
budaya dalam masyarakat yang kita kunjungi tersebut, yaitu :
1. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam
ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi
linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya,
menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik,
dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa.
Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan
manusia.
Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan
manusia secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi
tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang
bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari
bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara membandingkannya dalam
klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga dan
subkeluarga.
Menurut Koentjaraningrat menentukan batas daerah
penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat tinggal
individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi sehingga
proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,Bahasa Arab merupakan
beberapa contoh bahasa yang ada. bermacam bahasa menunjukkan karakter
golongan/masyarakat yang cenderung berbeda. misalkan bahasa daerah Jawa, Sunda,
Betawi, Batak, Minangkabau, Bali dan lain sebagainya.
2. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya
sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda yang akan mereka
butuhkan nantinya. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan
manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa
benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi
yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang
termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan
fisik.
Pada sistem peralatan hidup dan teknologi-baik modern
maupun tradisional, tercakup alat-alat rumah tangga, perumahan, senjata,
teknologi komunikasi dan diiciptakannya kendaraan, dan lain sebagainya untuk
mempermudah kehidupan manusia.
Semakin banyaknya aktifitas masyarakat yang
menggantungkan teknologi akan semakin mencolok perbedaan gaya hidup dengan
masyarakat pedesaan yang masih minim teknologi. kita juga bisa membedakan
suasana pola perilaku yang berbeda ketika kita ada di Fakultas Filsafat dengan
Fakultas Sains.
Beberapa contoh teknologi dan
peralatan hidup pada zaman batu dan logam:
o Zaman Batu
Zaman batu
adalah suatu periode ketika peralatan hidup manusia secara dominan terbuat dari
batu, Zaman batu terbagi 2 yaitu:
·
Zaman Batu Tua (Paleolithikum)
-
Kapak genggam atau kapak perimbas berfungsi
untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang. Kapak perimbas berfungsi
untuk merimbas kayu, memecah tulang, dan sebagai senjata
-
Alat-alat dari tulang dan tanduk binatang
berfungsi sebagai alat penusuk, pengorek, dan tombak
-
Alat serpih (flakes) Biasanya digunakan untuk
mengiris daging atau memotong umbi-umbian dan buah-buahan
·
Zaman Batu Madya (Mesolithikum)
Pada zaman ini alat-alat dari batu sudah mulai digosok,
tetapi belum halus.
-
Kapak Sumatra (pebble).
-
Batu Pipisan digunakan untuk menggiling
makanan, menghaluskan cat merah (seperti Nampak dari bekas-bekasnya).
-
Kjokkenmoddinger adalah sampah daur (bahasa
Denmark) kjokken = dapur, modding = sampah. Sampah ini berwujud kulit siput dan
kerang yang menumpuk ribuan tahun sehingga membentuk bukit, tingginnya
karang-karang mencapai 7 meter dan sudah menjadi fosil
-
Abris Sous Roche adalah tempat tinggal zaman
prasejarah yang berwujud goa-goa dan ceruk-ceruk di dalam batu karang untuk
berlindung. Dari goa ini berhasil ditemukan beberapa artefak atau peninggalan
prasejarah, misalnya: flakes, ujung anak panah, alat-alat dari tulang , tanduk
rusa, alat-alat dari perunggu dan besi juga fosil dari manusia Papua
Melanesoid.
·
Zaman Batu Baru (Neolithikum)
Pada zaman neolithikum, peralatan dari batu sudah digosok
halus karena mereka sudah mengenal
teknik mengasah dan mengupam. Peralatan itu antara lain sebagai berikut.
-
Kapak persegi untuk mengerjakan kayu.
-
Kapak bahu adalah kapak persegi, namun pada
tangkai diberi “leher” sehingga menyerupai bentuk botol persegi.
-
Kapak lonjong adalah kapak dengan penampang
berbentuk lonjong atau bulat telur. Kapak lonjong banyak disebut sebagai kapak
Irian karena banyak ditemukan di Irian (Papua).
Adapun benda-benda lain dari zaman neolithikum adalah sebagai berikut:
-
Perhiasan ,
-
Tembikar
-
Pakaian
·
Zaman Batu Besar (Megalithikum)
-
Menhir, digunakan sebagai media untuk
pemujaan terhadap roh nenek moyang.
-
Dolmen digunakan untuk meletakkan sesajian
dan pemujaan kepada nenek moyang. Ada pula sebagai tempat menguburkan mayat.
-
Sarkofagus atau Keranda merupakan peti mayat
yang terbuat dari batu.
-
Kubur batu, adalah peti mayat dari batu,
-
Punden berundak, digunakan untuk melakukan
pemujaan terhadap roh nenek moyang.
-
Waruga, yaitu kubur batu yang berbentuk kubus
atau bulat. Bangunan ini terbuat dari batu besar yang utuh.
-
Arca atau patung yaitu bangunan yang terbuat
dari batu besar berbentuk binatang atau manusia yang melsmbsngkan nenek moyang
serta dipuja-puja.
o Zaman Logam
(Perundagian)
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari
logam di
samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya
menjadi alat-alat yang diinginkannya.
o Zaman Tembaga
o Zaman Perunggu
o Zaman Besi ;
dll.
3.
Sistem
Ekonomi dan Mata Pencaharian Hidup
Bekerja, itu yang akan ada di benak kita jika membaca
tentang sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup. Karena dengan bekerja
manusia bisa memperoleh penghasilan dan mereka dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Semakin prestisius pekerjaan orang maka akan semakin elit
dan bergengsi gaya hidupnya. kebiasaan seorang pekerja kantoran akan lebih
banyak individualis dari pada seorang petani desa yang hampir selalu berkumpul
untuk canda tawa dengan tetangga di sore hari.
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat
menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem
mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok
masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain:
o Masa Berburu
dan Mengumpulkan Makanan
Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam
menghadapikondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan
hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan
cara berburu dan mengumpulkan makanan.
o Masa
Beternak
Pada masa ini kemampuan manusia masih terbatas
berkembang. Sehingga timbul rasa untuk memiliki seekor peliharaan atau ternak
untuk atau sebagai persediaan makanan yang cukup.
o Masa
Bercocok Tanam di Ladang
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul
upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu.
Dari upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung
kepada alam.
o Masa
Menangkap Ikan;
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang
lebih jauh. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang
cukup dalam suatu masa tertentu. Dari upaya tersebut maka memanfaatkan
persediaan alam yang ada dengan cara menjaring atau menggunakan tombak.
o Masa Perundagian
Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam.
Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk
mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli
mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.
Pada saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi.
Pada saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah. Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi hasil produksi pertaniannya. Di dalam masyarakat industri, seseorang mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.
4. Sistem Kemasyarakatan dan Organisasi Sosial
Pada sistem kemasyarakatan, kegiatan budayanya meliputi
tata kekerabatan, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, tata hukum,
perkawinan, dan lainnya.
Terbentuknya organisasi/kelompok masyarakat untuk
berbagai tujuan, antara lain suatu Organisasi mempunyai Visi Misi masing masing
yang membentuk karakter Organisasi itu. misalkan jika dalam lingkungan
Universitas organisasi yang terkonsentrasi pada Jurnalistik akan tampak anggota
yang cenderung serius, kritis, kaku, dan pemikir dengan gaya komunikasi
dialektis/berdebat. sebaliknya Organisasi yang terkonsentrasi seperti seni
misalkan Paduan Suara Mahasiswa akan tampak luwes, riang, dan ramai dengan gaya
komunikasi bersahabat.
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social dalam kehidupannya.
Kekerabatan berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan,masyarakatnya hidup berkelompok-kelompok dalam jumlah yang kecil. Tetapi hubungan antara kelompoknya sudah erat karena mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi alam yang berat,sehingga system kemasyarakatan yang muncul saat itu sangat sederhana.
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social dalam kehidupannya.
Kekerabatan berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan,masyarakatnya hidup berkelompok-kelompok dalam jumlah yang kecil. Tetapi hubungan antara kelompoknya sudah erat karena mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi alam yang berat,sehingga system kemasyarakatan yang muncul saat itu sangat sederhana.
Tetapi pada masa bercocok tanam,kehidupan masyarakat yang
sudah menetap semakin mengalami perkembangan dan hal inilah mendorong
masyarakat untuk membentuk keteraturan hidup.
Selanjutnya sistem kemasyarakatan terus mengalami perkembangan khusunya pada
masa perundagian. Karna pada masa ini kehidupan masyarakat lebih kompleks.
Masyarakat terbagi-bagi menjadi kelompok-kelompok sesuai bidang keahliannya.
5. Sistem Pengetahuan
Sekolah, hanya satu kata ini yang terselip di benak saya
setelah membaca sistem pengetahuan. Karena Setiap manusia mempunya akal dan
fikiran yg berbeda-beda sehingga satu sama lain saling membutuhkan untuk saling
berbagi ilmu yang mereka masing-masing miliki.
Perkembangan Ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap
pola perilakau masyarakat setempat. suasana ini akan sangat terasa bila kita
ada di lingkungan Universitas dan lingkungan pedesaan terpencil.
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya.
Masyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono, pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat mulai mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi laut untuk menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang di langit.
Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup
apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada musim-musim apa berbagai
jenis ikan pindah ke hulu sungai. Selain itu, manusia tidak dapat membuat
alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti cir-ciri bahan mentah yang
mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai
suatu himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan
manusia yang ada di sekitarnya. Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di
dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:
o Alam
sekitarnya;
o Tumbuhan yang
tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya;
o Binatang
yang hidup di daerah tempat tinggalnya;
o Zat-zat,
bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
o Tubuh
manusia;
o Sifat-sifat
dan tingkah laku manusia;
o Uang dan
waktu.
6.
Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari
penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional.
Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai
benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan
hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia
lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut.
Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni
musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.
Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seni tradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lagu, dan koreografi. Dan seni media berupa foto, video, dan lain lain.
Kesenian juga dikenal oleh masyarakat prasejarah pada
zaman mesolithikum yang dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan pada
dinding-dinding gua. Untuk selanjutnya kesenian mengalami perkembangan yang
pesat pada zaman neolithikum, karena pada masa bercocok tanam terdapat waktu
senggang dari menanam hingga panen. Yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
menyalurkan jiwa seni, dari seni membatik, gamelan, bahkan wayang.
Secara historis, seni
lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa
sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah
mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk
mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar
bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau
bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan
orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di
dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral
berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di
dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini
memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat
daripada cabang seni rupa lain seperti seni
patung dan seni
keramik.
7. Sistem Kepercayaan, Agama atau Religius
Adapun pada sistem keagamaan, kegiatan budayanya mencakup
ritual ibadah, kitab suci, dan lain-lain, yang dimaksud disini adalah agama
secara historis, bukan agama secara normatif . misalnya islam mengajarkan
hubungan baik antara manusia dengan manusia, manusia dengan tuhan, dan manusia
dengan lingkungan alam (Normatif) maka saat ajaran ini di tangkap oleh
orang-orang yang mempunyai inpretatif bermacam-macam ada yang menggunakan
Kenduri, ada yang menggunakan Selamatan dan seterusnya (Historis).
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan
fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya
kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi
daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk
berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan
supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, maka
masyarakat Indonesia sebelum adanya pengaruh Hindu-Buddha juga telah
mempercayai adanya kekuatan di luar diri mereka. Hal ini juga tidak terlepas
dari kehidupan mereka.
Sifat kerja sama antara rakyat dan pemimpinnya membentuk
persatuan yang kuat, memunculkan kepercayaan, Dengan demikian munculah beberapa
hal berikut:
o Animisme
Kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang
Kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang
o Dinamisme
Kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda
hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris)
mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci
o Totemisme
Kepercayaanmenghormati binatang-binatang tertentu untuk dipuja dan dianggapnya seketurunan
Kepercayaanmenghormati binatang-binatang tertentu untuk dipuja dan dianggapnya seketurunan
Setelah Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam
sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia. Oleh Clyde
Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul Universal
Categories of Culture (dalam Gazalba, 1989: 10) membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua
bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat
pedesaan hingga sistem kebudayaan yang kompleks seperti masyarakat perkotaan.
Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal
atau disebut dengan kultural universal. Menurut Koentjaraningrat, istilah
universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat universal dan dapat
ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di berbagai penjuru
dunia.
Artinya, ketujuh unsur ini akan selalu kita temukan dalam
setiap keadaan atau masyarakat di dunia. Unsur-unsur ini merupakan perwujudan
usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memelihara kesistensi diri dan
kelompoknya.
SUMBER REFERENSI
∞ HAKIKAT MANUSIA
Hakikat manusia adalah peran
ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia
berasal dari kata ”manu” dari
bahasa Sanksekerta atau ”mens”
dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan
”homo” yang juga berasal dari
bahasa Latin.
Hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia
itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Tetapi terdapat dua
sudut pandang yang dapat digunakan untuk memahami apa hakekat manusia itu,
yaitu dari pandangan umum dan pandangan agama Islam.
Hakekat manusia menurut pandangan umum mempunyai
arti bermacam-macam, karena tedapat berbagai ilmu dan perspektif yang memaknai
hakekat manusia itu sendiri. Seperti dalam perspektif filsafat menyimpulkan
bahwa manusia merupakan hewan yang berpikir karena memiliki nalar intelektual.
Dalam perspektif ekonomi mengatakan bahwa manusia adalah makhluk ekonomi.
Perspektif Sosiologi melihat bahwa manusia adalah makhluk social yang sejak
lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Sedangkan,
perspektif antropologi berpendapat manusia adalah makhluk antropologis yang
mengalami perubahan dan evolusi. Dan dalam perspektif psikologi, manusia adalah
makhluk yang memiliki jiwa.
Hakekat manusia
menurut pandangan Islam:
a. Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT
b. Kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan
Sosialita)
c. Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas
Kita sebagai manusia merupakan
makhluk yang unik. Pernahkah kita merenungi mengapa kita unik? Apa sajakah
keunikan manusia yang membuatnya berbeda dari makhluk Allah yang lainnya?
Keunikan
pertama, manusia adalah makhluk Allah yang dimuliakan
(mukarram). Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka
rezki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS Al-Isra’: 70)
Salah satu hal yang mengindikasikan
dimuliakannya manusia adalah peniupan ruh pada diri manusia. Allah SWT
berfirman, “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya ruh-Nya dan
dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu
sedikit sekali bersyukur. (QS As-Sajdah: 9)
Keunikan
kedua, manusia adalah makhluk Allah yang mendapat
tanggung jawab besar (mukallaf). Dahulu Allah telah menawarkan amanah kepada
langit dan gunung-gunung, tetapi semuanya menolak, dan hanya manusia yang
menerimanya. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu
oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS
Al-Ahzab: 72)
Keunikan
ketiga, manusia adalah makhluk Allah yang diberi
pilihan (mukhayyar). Allah memberikan kebebasan kepada setiap manusia untuk
beriman, taat dan bersyukur atau sebaliknya kufur, ingkar, dan tidak bersyukur.
Hanya saja dengan kebebasan memilih ini manusia harus siap menanggung
konsekuensinya, yaitu adanya balasan atas pilihannya. Jika ia memilih untuk
berbuat baik maka iapun akan mendapat pahala, balasan kebaikan, dan surga.
Sebaliknya, jika ia memilih untuk berbuat buruk maka iapun akan mendapat dosa,
balasan keburukan, dan neraka.
Disamping beberapa keunikan diatas,
kita juga harus menyadari bahwa hakikat manusia diciptakan dan dimatikan adalah
untuk diuji selama di dunia ini. Manusia akan diuji siapakah yang paling baik
amal perbuatannya. Allah SWT berfirman: “Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah
segala kerajaan, dan dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati
dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al-Mulk: 1-2).
Manusia sebagai mahluk social memiliki fungsi biologis,
proteksi, sosialisasi/pendidikan. Supportive dan ekspresive. Dari fungsi-fungsi
ini diharapkan bukan saja menjadi landasan, materi kegiatan dan bahkan
pendekatan/ proses-proses dalam merancang, mengoperasikan, mengevaluasi program
pendidikan non formal.
Hakekat manusia adalah
sebagai berikut :
1.
Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang
dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
2.
Individu yang memiliki sifat rasional yang
bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial
3.
Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang
positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya
4.
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang
dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya
5.
Individu yang dalam hidupnya
selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri,
membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6.
Suatu keberadaan yang berpotensi yang
perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7.
Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk
yang mengandung kemungkinan baik dan jahat
8.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai
dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial
SUMBER REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar