Selasa, 16 Januari 2018

KOMUNIKASI BISNIS (TUGAS 3)

NAMA        : FIRMA NURAWALIA
NPM           : 14214277
KELAS       : 4EA33
MATKUL   : KOMUNIKASI BISNIS


KEGAGALAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERUSAHAAN
(STUDI KASUS)



Dalam berlangsungya kegiatan suatu organisasi pastinya akan melibatkan banyak individu karena pada dasarnya organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai bersama. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, didalam organisasi terjadi interaksi antar anggotanya diseluruh lini. Atau dapat dikatakan sebagai sebuah interaksi. Interaksi adalah proses yang melibatkan komunikasi dengan seseorang atau lebih.

Komunikasi sendiri merupakan suatu penyampaian informasi baik berupa pesan, ide, maupun gagasan kepada pihak lain agar terjadi saling terpengaruhi diantara keduanya. Biasanya komunikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan / verbal ( kata-kata ) maupun bahasa isyarat / non-verbal ( missal senyum ). Beberapa komponen komunikasi antara lain sebagai berikut:
©      Pengirim, adalah pihak yang mengirimkan pesan.
©      Pesan, adalah isi atau maksud yang ingin disampaikan pada pihak lain.
©      Saluran, adalah media penyampaian pesan kepada pihak lain.
©      Penerima, adalah pihak yang menerima pesan dari pengirim.
©      Umpan balik ( feed back ), adalah tanggapan yang diperoleh dari pesan yang disampaikan.
©      Protocol, aturan yang disepakati dalam menjalankan komunikasi.

Didalam suatu organisasi, komunikasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan ( goal line ). Atau bahkan sebuah komunikasi dapat dianalogikan sebagai sebuah pilar penopang utama organisasi. Karena hampir seluruh kegiatan dari organisasi berlangsung melalui komunikasi antar anggotanya. Salah komunikasi ( mis communication ) dapat menjadi masalah besar bagi suatu organisasi karena dapat merusak rencana organisasi kedepannya.



Gambar Ilustrasi Mis Communication

Salah komunikasi ( mis communication ) adalah proses penyampaian informasi baik berupa pesan, ide, maupun gagasan kepada pihak lain, akan tetapi disini terjadi perbedaan pengertian antara satu pihak dengan pihak lainnya mengenai informasi yang dimaksud. Banyak hal yang membuat mis communication ini terjadi, misalnya sebagai berikut:
1.      Proses penyampaian informasi yang tidak efektif.
Terkadang pengirim memiliki kesulitan dalam menentukan cara terbaik untuk penyampaian pesan kepada penerima, sehingga pesan ditafsirkan salah oleh kedua belah pihak.
2.      Ambiguitas informasi, sehingga membuat adanya perbedaan tafsiran antara kedua belah pihak ( pengirim dan penerima ).
Artinya informasi ataupun pesan yang disampaikan ditafsirkan berbeda antara penerima dan pengirim sehinga tanggapan yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan.
3.      Kurang cakapnya penerima dalam menguasai informasi yang disampaikan.
Dalam suatu penyampaian informsasi, penerima dituntut mampu menafsirkan dengn tepat maksud dari informasi atau pesan yang diterimanya.
4.      Adanya keenganan penerima bertanya kembali mengenai pesan yang disampaikan.
Dalam beberapa hal, terkadang penerima pesan sangat enggan bertanya sekali lagi untuk memastikan maksud informasi yang disampaikan oleh pengirim, salah penyebabnya adalah karena penerima merasa sudah yakin mengerti apa yang dimaksudkan pesan dari pengirim.

Kegagalan dalam berkomunikasi atau mis communication secara tidak langsung juga dapat membuat keefektivitasan kerja suatu organisasi menjadi menurun, sehingga waktu kerja organisasi jadi berkurang ( terbuang ). Misalnya, Seorang atasan memberi tugas kepada dua orang bawahannya, tetapi hanya satu bawahan yang mengerti maksud dari tugas itu, sedangkan yang satu lagi menafsirkan tugasnya sama dengan bawahan pertama. Sehingga mereka pun mengerjakan tugas yang sama. Dari hal tersebut dapat dilihat jika mis communication membuat pembagian kerja menjadi tidak teratur sehingga menurunkan efektivitas kerja organisasi.

Kegagalan dalam berkomunikasi atau mis communication dalam suatu organisasi mutlak dapat terjadi, sekarang tinggal bagaimana suatu organisasi mengantisipasi dan meminimalisir akan hal tersebut pada antar lini organisasinya, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh mis communication ini tidak terlalu buruk bagi organisasi.

Kegagalan dalam berkomunikasi atau yang umum disebut dengan istilah miskomunikasi banyak terjadi di mana-mana, contohnya dalam dunia bisnis. Kasus miskomunikasi dalam dunia bisnis sendiri menjadi hal yang wajar pada masa kini, sering kita menyaksikan berita di televisi atau saat membaca koran ada saja berita tentang kesalahpahaman  karyawan kepada atasan yang mengakibatkan mangkir kerja atau bahkan berunjuk rasa kepada atasan.



CONTOH KASUS KEGAGALAN KOMUNIKASI

Seperti halnya pada kasus berita “ 3000 karyawan PT Freeport tidak lagi bekerja dan dianggap mengundurkan diri secara sukarela lantaran mangkir kerja dan berunjuk rasa” berikut ini.

PT Freeport Indonesia, bergerak dalam bidang ekspor konsentrat tembaga mengalami permasalahan antara perusahaan dan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan adanya miskomunikasi antara perusahaan dengan karyawan yaituSebanyak  3000  karyawan berunjuk rasa menganggap perusahaan memutuskan hubungan kerja tetapi kebenarannya 3000 karyawan tersebut mangkir kerja selama 5 hari berturut-turut dan pihak perusahaan sudah memanggil karyawan yang bersangkutan untuk dimintai penjelasan  tetapi tidak ada respon dalam perjanjian kerja bersama hal itu dianggap mengundurkan diri secara sukarela.

Ribuan karyawan PT Freeport di Timika, Papua menolak kebijakan merumahkan perkerja dan tak memberikan sanksi terhadap pekerja yang meninggalkan lokasi tambang. Pihak perusahaan membenarkan adanya sekitar 2000 karyawan dirumahkan akibat berkurangnya aktivitas produksi konsentrat tembaga perusahaan dalam beberapa bulan terakhir hal ini diakibatkan terbitnya larangan ekspor konsentrat berdasarkan PP No 1 tahun 2017  dan PT Freeport tidak diizinkan mengekspor konsentrat tembaga dengan status operasi Kontrak Karya (KK) tetapi perusahaan tersebut dapat mengekspor konsentrat tembaga jika mengubah status operasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan membangun smelter.

Dalam kasus ini kita dapat melihat miskomunikasi  antara pihak perusahaan dan karyawan yang berdampak buruk bagi kelangsungan bisnis perusahaan untuk itu sebaiknya kasus miskomunikasi atau kesalahpahaman dihindari .



ANALISIS KASUS

Miskomunikasi yang ada pada kasus di atas adalah :

pada kasus PT Freeport Indonesia dan Karyawan terjadi kesalahpahaman  karena yaitu 3000 karyawan berunjuk rasa menganggap perusahaan memutuskan hubungan kerja tetapi sebenarnya 3000 karyawan tersebut mangkir kerja selama 5 hari berturut-turut dan pihak perusahaan sudah memanggil karyawan yang bersangkutan untuk dimintai penjelasan  tetapi tidak ada respon dalam perjanjian kerja bersama hal itu dianggap mengundurkan diri secara sukarela.

Pihak perusahaan membenarkan adanya sekitar 2000 karyawan dirumahkan akibat berkurangnya aktivitas produksi konsentrat tembaga perusahaan dalam beberapa bulan terakhir hal ini diakibatkan terbitnya larangan ekspor konsentrat berdasarkan PP No 1 tahun 2017 dan PT Freeport tidak diizinkan mengekspor konsentrat tembaga dengan status operasi Kontrak Karya (KK) tetapi perusahaan tersebut dapat mengekspor konsentrat tembaga jika mengubah status operasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan membangun smelter.



CARA PENYELESAIAN KASUS

Pada kasus diatas menurut saya ada beberapa cara yang dapat digunakan sebagai penyelesaian, antara lain sebagai berikut:
1.      Membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi.
2.      Sebaiknya untuk selanjutnya membuat surat peringatan/teguran  kepada karyawan yang mangkir kerja tersebut dan mengingatkan kembali perjanjian kerja bersama yang telah karyawan tersebut tanda tangani.
3.      Buatlah komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis untuk mengurangi masalah lapangan misalnya membuat rapat rutin membahas permasalahan berkurangnya aktivitas produksi konsentrat tembaga yang disebabkan akibat larangan ekspor konsentrat dan tidak membangun smelter untuk mencari solusi yang terbaik terhadap masalah ini.
4.      Membuat sanksi bagi karyawan yang meninggalkan lokasi tambang.
5.      Perusahaan sebaiknya cepat mengubah status operasi Kontrak Kerja menjadi status operasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus dan membangun smelter sehingga perusahaan dapat mengekspor konsentrat tembaga dan perusahaan dapat kembali meningkatkan produksi dan membuka lapangan bagi masyarakat.
6.      Melakukan perundingan antara pihak pimpinan perusahaan dan para karyawan yang akan di PHK. Perundingan tersebut dilakukan dengan tujuan dapat memperoleh keputusan yang optimal, yakni apabila tetap melakukan PHK maka para karyawan harus dipenuhi terlebih dahulu haknya seperti halnya uang pesangon sisa mereka bekerja. Namun apabila keputusan untuk melakukan PHK dibatalkan maka tempatkan kembali para karyawan di posisi kerja mereka masing-masing dan berikan motivasi kepada setiap pekerja agar dapat kembali bekerja secara maksimal agar dapat memajukan perusahaan.
7.      Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi lingkungan juga harus di perhatikan.



KESIMPULAN

Dari contoh kasus diatas menggambarkan bahwa miskomunikasi dalam suatu organisasi mutlak dapat terjadi, sekarang tinggal bagaimana suatu organisasi mengantisipasi dan meminimalisir akan hal tersebut pada antar lini organisasinya, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh miskomunikasi ini tidak terlalu buruk bagi organisasi.



LAMPIRAN



DAFTAR PUSTAKA

Kompas, 8 Juni 2017. Ribuan Karyawan Terdampak, hlm.18.

http://larasdewilaras.blogspot.co.id/2015/10/contoh-kasus-komunikasi-dalam-dunia.html?m=1
http://filicia1519210035ak72.blogspot.co.id/2017/10/makalah-miskomunikasi-dalam-organisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar